Jumat, 25 September 2020

Babinsa Koramil 08/Keling Motifasi Kelompok Petani Budidaya Lele

 

Jepara - Ikan lele saat ini memiliki harga pasar yang stabil, karena banyaknya kuliner jalanan seperti Rumah Makan Lamongan yang banyak tersebar di wilayah perlintasan jalan utama kota Jepara.

Budidaya ikan lele tidak memerlukan pekarangan yang luas tetapi dengan memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah dapat menghasilkan rezeki melimpah itulah yang dilakukan oleh kelompok budidaya ikan air tawar di desa Kelet, kecamatan Keling kabupaten Jepara.

Babinsa desa Kelet koramil 08/keling Serda Muhammad Junedi turun langsung untuk memberikan motivasi bertemu langsung dengan Ketua kelompok Tani Bina Karya Mandiri desa Kelet, Miftahul Huda, Muhtadi penasehat kelompok dan salah satu anggota Suwarno, jum’at (25/9/2020).

Budidaya ikan lele ini dapat di mulai dengan modal minim dan perlengkapan sangat sederhana. Kelompok ini menyulap pekarangan belakang rumah menjadi lokasi budidaya lele dengan menggunakan lubang galian dari tanah langsung untuk lele yang ukuran besar, bak permanen dari semen untuk ukuran lele yang masih kecil dan beberapa kolam terpal untuk proses penyortiran ukuran ikan lele.

Harapan petani pembudidayaan ikan air tawar ini dapat berkelanjutan, meskipun ada kendala masalah tingginya harga pakan, kita berharap dinas terkait dapat memberikan perhatian terhadap warga atau kelompok yang memiliki kemauan untuk melakukan budidaya lele,” tandas Muhtadi.

Penjualan atau pemasaran ikan ini biasanya di ambil oleh pengepul dan selama ini tidak ada kendala.Ibu-ibu kelompok juga melakukan inovasi pengolahan dan pemasaran ikan Lele ini ada yang dibuat makanan olahan ikan, seperti nugget, kerupuk lele dan ikan bumbu segar.

Pergantian air harus dilakukan dengan rutin dan memisahkan lele besar dengan kecil dengan cara di sortir untuk meminimalisir tingkat kematian bibit lele.Untuk proses pergantian air bisa memanfaatkan aliran air dari selokan irigasi pertanian dan air buangan kolam ini sangat baik untuk pertanian," ujar Serda Muhammad Junedi.

0 komentar:

Posting Komentar