Rabu, 28 Maret 2018

Serka Abdul Munif Sosialisasi WPA

 
 
    Serka Abdul Munif Babinsa Damarwulan Koramil 08/Keling menghadiri Sosialisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara dan Puskesmas Keling l, tentang pembentukan Kader Kesehatan dan WPA (Warga Peduli AIDS) di Balai Desa ds Damarwulan-Keling (27/3/2018).
    Hadir dalam sosialisasi antara lain:
1. Kepala ds Damarwulan Bpk S Abdulah Salam.
2. DKK Jepara diwakili Bpk  Ngarsono.
3. Kepala Puskesmas Keling l Dr Cosmas beserta Staf
4. Kader PKK ds Damarwulan.
5. Babinsa  Damarwulan Serka Abdul Munif.
6. Ketua Rw dan Rt se ds Damarwulan sebanyak 30 orang.
7. Bidan ds Damarwulan Ibu Kuntari, Amd Keb.
     Adapun sambutan-sambutan yang disampaikan adalah :
1. Sambutan Petinggi Damarwulan Bpk S Abdulah Salam : tentang penyakit yang ada di bumi ini Insya Allah ada obatnya kalau kita ihtiar kepada Tuhan Yang Maha Esa.  

2. Sambutan dari pemateri Dr Marsya al: HIV ibarat gunung es yaitu dari luar kelihatan kecil tetapi kalau dari dalam dilihat sangatlah besar, penularan HIV tidak dari udara, nyamuk, berpelukan, berciuman, berjabat tangan, berbagi makanan, menggunakan toilet umum, tinggal serumah dengan penderita. Penyakit HIV AlDS dapat menular melalui kontak darah dengan si penderita, jarum suntik bekas di pakai si penderita hubungan seksual tanpa menggunakan pengaman/kondom dengan si penderita.
3. Sambutan dari DKK Jepara diwakili Bpk Ngarsono al: tentang perlunya WPA warga perduli AIDS guna untuk mendata dan memberi motifasi kepada penderita HIV AIDS agar mau berobat dan konsul kepada pihak kesehatan, DKK Jepara berharap agar warga jangan mendiskriminasikan dan mengucilkan warga yang terkana penyakit HIV, karena dengan mengucilkan  akan membuat si penderita menjadi stres dan daya tahan tubuh semakain melemah, yang mengakibatkan virus HIV akan nerkembang semakain banyak.
4. Sambutan dari penderita Ibu Nurul Jepara :  "Saya terjangkit penyakit HIV dari suami saya, suami saya pemakai Narkoba, saya tertular lewat hubungan badan suami istri". Saya menderita penyakit HIV AIDS dari tahun 2009 sampai sekarang, setelah saya tahu suami saya mengidap penyakit HIV AIDS saya langsung memeriksakan diri di RS Kartini dan saya positif, tapi saya tidak berkecil hati karena cobaan yang saya terima ini merupakan ujian dari  Tuhan Yang Maha  Esa. Dan saya berharap kepada Bpk dan Ibu sekalian apabila ada warga yg terjangkit penyakit HIV AIDS jangan di diskriminasikan dan jangan dikucilkan, saya pernah merasakan seperti itu. Tapi lambat laun warga dan keluarga saya memahami kondisi saya, ini bukan kesalahan saya tapi kesalahan pasangan hidup saya, oleh karena itu saya berharap kepada Bpk Ibu sekalian agar selalu memberi suport kepada si penderita untuk tetep semangat hidup.

0 komentar:

Posting Komentar